Posted by : Vicky's Blog Sabtu, Juni 12, 2010

Malang Kembali merupakan salah satu agenda rutin tahunan kota Malang. Pada kesempatan kali ini Malang Kembali V (Malang Tempo Doeloe 2010) diselenggarakan oleh Dinas Budaya dan Pariwisata (DISBUDPAR) yang bekerja sama dengan Yayasan Inggil dan sponsor-sponsor lainnya salah satunya Telkomsel, mengusung tema

Rekonstruksi Budaya Panji“.

Malang Kembali atau yang lebih terkenal dengan Malang Tempo Doeloe ini digelar di sepanjang Jalan Ijen mulai tanggal 20-23 Mei 2010. Acara ini menghadirkan berbagai pertunjukan, pameran, gelar budaya, pasar rakyat, dan workshop. Dimana acara-acara yang digelar tersebut menampilkan kekhasan tersendiri terhadap budaya Indonesia, khususnya budaya panji yang merupakan budaya khas Jawa Timur.

Acara yang dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf pada hari Kamis 20 Mei 2010 menghadirkan berbagai pertunjukan, pameran, perlombaan, dan stan sebagai ajang berbelanja barang-barang antik zaman dulu. Selain itu, acara ini juga menjadi salah satu wujud nyata yang menjadi kebanggaan tersendiri untuk mengenalkan lebih jauh budaya bangsa khususnya Budaya Panji kepada masyarakat Malang dan sekitar. Selama ini Budaya Panji sudah banyak ditinggalkan masyarakat Indonesia, padahal budaya luhur ini justru lebih banyak dikembangkan masyarakat luar negeri karena dianggap mampu menjawab permasalahan zaman.

Dari hasil penelitian, budaya panji merupakan satu-satunya budaya nusantara dari Malang yang menyebar hingga ke wilayah Asia. Budaya Panji dimulai dari Kerajaan Kanjuruhan, Malang, di abad ke-8 dengan hasil kesenian berupa Topeng Panji Malang.

Budaya Panji yang berasal dari Malang perlu diangkat dan dijadikan tema ikon penting kota Malang ini, sehingga masyarakat dapat mengenal kembali tentang budaya panji yang berasal dari kota Malang. Budaya panji mengajarkan tentang kebaikan kepada sesama dan kebaikan kepada alam yang mencakup tentang tatanan sosial dan etika untuk kebaikan bersama. Salah satunya, pengaruh budaya panji dalam sistem pertanian nusantara yang mengedepankan sistem organik yang perlu dihidupkan kembali untuk menjamin kemandirian di sektor tersebut. Konsep pertanian dalam budaya panji adalah kesuburan. Bagaimana memperlakukan tanah (lahan) seperti menyayangi istri dan berhubungan dengan konservasi alam. Tidak hanya sekadar cerita tentang panji, tetapi juga menyangkut semua kehidupan.

Zona Panggung Utama

Zona panggung utama merupakan tempat yang utama karena disinilah acara-acara utama digelar yaitu pembukaan dan penutupan Malang Kembali V. Tidak hanya itu pada zona ini juga menampilkan beberapa macam Seni Pertunjukan Panji, antara lain: wayang orang, kakang mbakyu, parade tari, wayang kulit, batik festival, ludruk, festival menari klasik, serta tak ketinggalan juga diadakannya pawai 1.000 sepeda onthel senusantara.

Zona Panggung Terbuka (Duplikat Candi Kendalisodo, Gunung Penanggungan)

Pada zona panggung terbuka ini menampilkan berbagai macam pagelaran.

  1. Panji Pendidikan Usia Dini, antara lain: tari topeng masal 3.000 anak usia dini serta lomba pendidikan (HIMPAUDI).

  2. Seni Pertunjukan Panji, antara lain: seni pertunjukan Jaranan Klobot-Guru Jaman “Panji Mulih”, gebyag seni arek-arek, wayang topeng, dan wayang beber pacitan.

Tak hanya itu saja, dalam zona panggung terbuka ini diadakannya peringatan 100 hari wafatnya Mbah Karimun yang merupakan maestro topeng Malangan. Beliau adalah satu dari 27 seniman tradisional yang ditetapkan oleh Dirjen Nilai Budaya Seni dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2007.

Zona Konservasi Alam Panji

Zona ini menampilkan materi dan praktek pendidikan lingkungan:

a. Pengelolaan sampah

  • Praktek pembuatan kompos

  • Daur ulang kertas

b. Energi alternatif ramah lingkungan

  • Tungku serbuk gergaji

  • Solar box cooker

  • Solar dish infectan

  • Arang briker

c. Pertanian organik

  • Pembuatan bio pestisida

  • Pranoto mongso

d. Pengenalan dan praktek tanaman obat

  • Wedhang secang

  • Wedhang dewa rempah

  • Wedhang mojo

  • Sirup marem

Zona Sejarah & Legenda Panji

Pada zona sejarah dan legenda Panji ini menampilkan Exhibisi Panji, yang meliputi: duplikat hutan pertapaan Panji, jumpa tokoh legenda Panji (Ande-ande Lumut, Yuyukangkang, Ular Kayu Apiun, Klenting-klenting, Timun Mas, Buto Ijo, dll), mengenal candi-candi yang berelief Panji, dan bursa dokumen literatur langka budaya Panji.

Zona Pendidikan Panji

Pada zona ini mengutamakan tema Panji Pendidikan Usia Dini, yang menampilkan berbagai pagelaran-pagelaran yang diikuti oleh para guru dan siswa-siswi dari beberapa sekolah di Malang raya. Pagelaran-pagelaran yang ditampilkan antara lain: Parade Tari Tradisi (sanggar & sekolah), Ludruk Anak-anak SMP 4 Malang “Timun Mas”, dan Ludruk Guru SD seMalang Raya “Joko Kendit-R. Panji Talangkusumo”. Serta tidak ketinggalan juga diadakannya lomba menggambar dengan media topeng yang diikuti oleh 1.000 peserta.

Tidak hanya itu saja, pada zona ini juga menampilkan Seni Pertunjukan Panji yaitu Wayang Kulit & Wayang Kulit Anak-anak serta Wayang Topeng Anak Panji Laras. Workshop Panji yaitu menampilkan demo pembuatan topeng kayu dan kertas.

Zona Wayang Panji

Pada zona ini terdapat Seni Pertunjukan Panji yang menampilkan, antara lain: Pencak Dor, Kentrung Panji, Wayang Krucil, dan ketoprak. Workshop Panji yang menampilkan Workshop Tari Gunung Sari I & II. Serta Panji Pendidikan Usia Dini yang menggelar teater Panji dan tetembang anak.

Zona Legenda Musik Indonesia KOES PLUS

Pada zona legenda musik Indonesia KOES PLUS (Zona Colonial) ini, terdapat beberapa pagelaran (festival band Koes Plus, festival lukis tokoh Koes Plus, dan festival marchandise), lomba (lomba menyanyi lagu Koes Plus, lomba mirip Koes Plus, dan lomba kostum panggung tahun 70an), dan merupakan pusat data koes plus.

Malang Tempo Doeloe menampilkan suasana tempo dulu yang menghadirkan berbagai stan (pasar rakyat) di sepanjang jalan. Penggolongan pasar rakyat tersebut antara lain:

  1. Pasar Pon, stan souvenir dan kerajinan (62 stan)

  2. Pasar Kliwon, stan benda antik dan jasa (37 stan)

  3. Pasar Wage, stan benda antik dan jasa (86 stan)

  4. Pasar Legi, stan makanan, jajanan, dan minuman tradisional (147 stan)

  5. Pasar Pahing, stan kain dan batik (88 stan)

Tak kalah menarik, di perpustakaan umum kota Malang juga menggelar pameran lukisan, pameran fotografi, pameran benda pusaka, seminar internasional Panji, serta diskusi budaya Panji. Yang satu ini juga tidak mau ketinggalan juga, Graha Telkomsel juga menggelar jenis-jenis pembelajaran, antara lain: lomba busana tempo doeloe, lomba permainan anak tradisional, dan lomba foto.


Welcome to My Blog

TRANSLATE

Popular Post

Vicky Aldi. Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Vicky Alpa -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -